RESENSI BUKU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Arah baru perkembangan ilmu dan kepribadian
diperguruan tinggi
Dirisensi oleh : Nur Nepy Ningsih/ D3 Pemasaran
Unila 2015
Penulis
: Dr. Deden Makbuloh, M.Ag
Cetakan
ke-2, Juni 2012
Hak
penerbitan pada PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Dicetak
di Kharisma Putra Utama Offset
Terdiri dari 271 halaman
Terdiri dari 271 halaman
Isi buku
Buku yang berjudul “Pendidikan Agama Islam” dengan
sub judul Arah baru perkembangan ilmu dan kepribadian diperguruan tinggi,
berisi tentang perkembangan islam dari berbagai aspek.
Istilah agama digunakan dalam bahasa Indonesia.
Dalam bahasa Inggris digunakan istilah religion. Dalam bahasa Arab digunakan
istilah al-din. Istilah yang samapun dapat berbeda makna, demikian pula dalam
perbedaan istilah. Istilah al-din terdapat dalam bahasa Arab dan Al-quran
sebagai sumber bagi umat islam. Istilah al-din dikenal erat kaitannya dengan
islam. Istilah al-din yang akan dijelaskan dalam buku tersebut sebagai acuan
dari penulis. Tujuannya, agar umat islam memiliki makna yang relevan dengan
istilah al-din sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT.
Menurut Al-quran, dalam QS Al-Taubah(9):33, agama
yang dianut manusia harus agama yang benar. Kata “agama yang benar” berarti
dipahami ada lawannya yaitu “agama yang salah”. Umat manusia menjalankan agama
berdasrkan apa yang telah disampaikan ileh Rasulullah SAW. Apabila menjalankan
agama tidak berdasarkan sumbernya dari rosul, maka termaksud orang musyrik.
Rasulullah SAW tidak pernah menyampaikan ajaran yang penuh dengan kemusyrikan.
Agama yang benar selalu dihubungkan dengan Allah, karena sumbernya dari Allah
ta’ala duhubungkan dengan para Nabi dan Rosul, karena mereka sebagai pembawanya
serta dihubungkan dengan umat, karena mereka pemeluknya. Ada dua macam siakp
seseorang memahami agama, yaitu ekstrinsik dan intrinsik. Ekstrinsik adalah
menilai agam dari luarnya saja atau melaksanakan bagian kulitnya saja.
Sedangkan intrinsik adalah agama dipandang sebagai komitmen. Nilai nilai agama
terhujam dalam hati nurani.
Berikut adalah, beberapa langkah praktis agar
seorang konsisten dalam beragama, yaitu :
1. Memiliki
ilmu pengetahuan tentang agama yang benar
2. Meningkat
pengetahuan menjadi pemahaman yang kuat
3. Menerima
hasil pemahaman itu dengan sepenuh hati dan mantap
4. Melakukan
aktivitas pengabdian totalitas pada kebenaran tersebut
5. Melakukan
jihad, hubungkan ilmu dengan amal sehari hari
Pembicaraan tentang manusia adalah pembicraan
tentang diri kita sendiri, suatu pembicaraan yang tidak pernah kering dan
berakhir. Manusia dalam perspektif islam berbeda dengan konsep manusia dalam
pandangan agama agama selain islam. Al-quran telah menjelaskan dan mengungkapkan
istilah istilah manusia. Kata al-insan, berakar dari uns yang berarti jinak dan
harmonis. Kata insan tampak sebgai lawan dari makna “binatang liar”. Kata insan
digunakan Al quran untuk menunjukan kepada manusia berbeda dengan binatang.
Manusia memiliki rasa malu, jika melanggar aturan. Manusia adalah makhluk yang
terhormat dan mulia. Manusia yang baik adalah manusia yang amanah. Amanah
pertama adalah amanah iman yang pernah diberikan oleh Alloh Swt, ketika dialam
roh dalam perjanjian primordial. Amanah iman harus dijaga agar tidak kotor
bercampur dengan kemusyrikan. Amanah yang kedua, adalah amanah islam yang
diajarkan oleh rasulullah nabi muhammad Saw. Islam yang disampaikan oleh nabi
muhammad tidak boleh dinodai oleh perpecahan label label organisasi islam baik
ormas, maupun orsospol. Amanah yang ketiga adalah amanah umur yang diberian
Allah SWT kepada manusia. Sehingga, dengan umur tersebut manusia mendapat
kesempatan untu beribadah dan menikmati hidupnya. Potensi potensi utama manusia
yaitu ; potensi jasad dan roh, potensi akal, potensi qalbu, potensi nafsu.
Proses terciptanya manusia adalah
Proses terciptanya manusia adalah
1. Dari
saripati yang berasal daritanah
2. Saripati
dijadikan air mani yang tersimpan kokoh
3. Airmani
dijadikan segumpal darah
4. Jadi
segumpal daging
5. Jadilah
tulang belulang yang terbungkus dengan daging
6. Dia
menjadikannya pendengaran (telinga), penglihatan (mata), dan afidah (hati)
7. Kemudian
Ia menyempurnakan nya dan meniupkan ke
dalam tubuhnya roh ciptaan-Nya
8. Kemudian
jadilah makhluk yang berbentuk lain
9. Setelah
itu benar benar manusia akan mati
1. Kemudian
akan dibangkitkan pada hari kiamat.
Proses kehidupan
manusia yaitu; alam roh, alam dunia, alam barzakh, alam akhirat. Dan manusia di
ciptakan memiliki amanah pula. Manusia adalah jembatan antara langit dan bumi,
instrumen yang menjadi prwujudan dan kristalisasi kehendak Allah di dunia ini.
Adapun amanah manusia antara lain; menjadi khalifah yang amanah dan menjalankan
ibadah sesuai syari’at.
Subtstansi akidah islam
Makna akidah bagi
manusia, akidah adalah ikatan dan perjanjian yang kokoh. Manusia dalam hidup
ini terpola kedalam ikatan dan perjanjian baik dengan Allah SWT, dengan sesama
manusia maupun dengan alam lainnya. Ruang lingkup kajian akidah berkaitan erat
dengan rukun iman. Rukun iman perlu dipahami dengan benar. Adapun rukun iman
yang populer ada enam, yaitu ; 1) iman kepada Allah, 2) iman kepada malaikat,
2) iman kepada kitab Allah, 4) iman kepada Rasul Allah, 5) iman kepada hari
akhir, dan 6) iman kepada qadha-qadar. Pengertian akidah menurut istilah, dapat
dilihat dari beberapa pandangan tokoh berikut ini.. menurut Hasan Al- Bana,
akidah adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenerannya dalam hati,
mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak tercampur
sedikitpun dengan keraguan – keraguan. Menurut Abu Bakar Al-Jazairi, akidah
adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara mudah oleh manusia
berdasarkan akal, wahyu, dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan dalam hati dan
menolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu. Dan menurut
Yusuf Al- Qardhawi, akidah islam bersifat syumuliyah (sempurna) karena mampu
menginterpretasikan semua masalah besar dalam wujud ini, tidak pernah membagi
manusia diantar dua Tuhan (Tuhan kebaikan dan Tuhan kejahatan), bersandar pada
akal, hati, dan kelengkapan manusia lainnya.
Berdasarkan pendapat
tokoh diatas, dapat disimpulkan bahwa akidah yang benar yaitu akidah yang dapat
dipahami oleh akal sehat dan diterima oleh hati karewna sesuia dengan fitrah
manusia. Alat ukur akidah seorang manusia adalah hati. Tentu yang paling tepat
mengukur hati adalah diri sendiri. Oleh karena itu, mengukur akidah seseorang
hanya akurat manakala dievaluasi oleh pemilik hati itu sendiri. Orang lain
tidak dapat menilai akidah seseoarang.
Subtansi syariah islam
Pengertian syariah
secara bahasa yaitu jalan lurus menuju kehidupan mata air. Mata air digambarkan
sebagai sumber kehidupan. Syariah berarti ajalan lurus menuju sumber kehidupan
yang sebenarnya. Sumber hidup manusia yang sebenarnya adalah Allah. Syariah ini
menjadi jalan lurus yang harus ditempuh setiap muslim. Tidak ada jalan lain
bagi seorang Muslim, kecuali menggunakan syariah Isalam sebagai hukum yang
mengatur hidupnya. Secara istilah, syariah adalah hukum hukum yang ditetapkan
Allah Ta’ala untuk mengatur manusia baik dalam hubungannya denga Allah Swt,
ataupun dengan sesama manusia, dengan alam semesta, dan dengan makhluk cipataan
lainnya.
Para ahli fiqih
menjelaskan syariah syariah untuk menunjukan nama hukum yang ditetapkan oleh
Allah Swt utnuk para hamba-Nya dengan perantara Rasul-Nya, suapaya para
hamba-nya melaksanakannya deangan dasr iman, baik hukum itu mengenai hukum
formal maupun hukum etika (akhlak).
Menurut Hossein Nasr,
syariah atau hukum ilahi Islam merupakan inti agama Islam sehingga seseorang
dapat dikatakan sebagai muslim jika ia menerima legimitasi syariah sekalipun
tidak mampu menjalankan seluruh ajarannya. Pendapat ini menekankan bahwa yang
terpenting adalah menerima syariah Islam, walaupun belum mampu melaksanakannya.
Akan tetapi, jangan sekali kali orang Islam tidak mampu untuk melaksakanan
tatanan kehidupan sehari hari yang sesuai syariah. Karena syariah itu sendiri
sebeneranya hukum hukum Allah yang pasti manusia mampu melaksanakannya.
Allah adalah pembuat
hukum tertinggi. Syariah islam adalah penjelas konkret kehendak Allah di tengah
manusia hidup bermasyarakat. Syariah merupakan prinsip yang tercantum dalam
Al-quran dan prinsip Al-quran itu sendiri. Agar prinsip tersebut terwujud
dengan baik, tentu memerlukan contoh. Dalam hal ini,dibutuhkan contoh contoh
dari Nabi. Melalui perilaku dan ucapan Nabi tersebut, manusia dapat memahami
apa yang kehendak Allah Ta’ala itu. Oleh karena itu, Nabi dan Rosul patut
dicontoh dalam melaksanakan sya’riah.
Berikut ini adalah beberapa
prinsip dasar syariah Isalam yang bersifat kontekstula, seperti
1. Syariah
islam memerhatikan fitrah manusia
2. Syariah
islam mengatur hukum dalam realita kehidupan dan kebutuhan manusia
3. Syariah
islam memertimbangkan sisi darurat yang sewaktu waktu terjadi pada manusia
4. Syariah
islam mendorong agar kebutuhan manusia disalurkan dengan jalan yang benar
Atas dasar
kontekstualisasi tersebut, syrait islam mengadung unsur umum, yaitu :
1. Memudahkan
dan menghilangkan kesulitan
2. Memerhatikan
tahapan waktu dalam pelaksanaannya
3. Memerhatikan
realitas situasi dan kondisi
Syariah mengatur hubungan manusia dengan Allah
disebut dengan “ibada”, sedangkan yang mengatur hubungan manusia dengan manusia
atau lainnya disebut muamalah. Semua itu adalah hukum hukum Allah Ta’ala utnuk
menyelamatkan hidup manusia. Syariah islam yang mengatur kehidupan manusia di
dunia dalam rangka mencapai kebahagiaanya di dunia dan di akhirat. Adapun fungsi
syariah yaitu ; 1) meghantarkan manusia sebagai hamba Allah yang mukhlis, 2)
menghantarkan manusia sebagai khalifah Allah, 3). Menunjukan kebahagianan dunia
dan akhirat.
Implementasi akhlak
islam
Akhlak islam dapat dikatakan sebagai akhlak yang
islami adalah akhlak yang bersumber pada ajaran Allah Swt dan Rasullah. Aklah islami
ini merupakan amal perbuatan yang sifatnya terbuka sehingga dapat menjadi
indikator seseorang apakah seorang muslim yang baik atau buruk. Akhlak ini
kaitannya erat dengan kejadian manusia yaitu (khaliq) pencipta dan (makhluq)
yang diciptakan. Rasulullah diutus untuk memperbaiki hubungan manusia dengan
Allah Ta’ala dan hubungan baik anatar manusia dengan manusia.
Adapun indikator akhlak
yang bersumber dari Al-quran
1. kebaikannya
bersifat mutlak yaitu kebaikan yang terkandung dalam akhlak merupakan kebaikan
murni dalam lingkungan, keadaan, waktu, dan tempat apa saja.
2. Kebaikannya
bersifat menyeluruh yaitu kebaikan yang terkandung didalamnya utnuk seluruh
umat manusia.
3. Implementasinya
bersifat waji yaitu merupakan hukum tingkah laku yang harus dilaksanakan
sehingga ada sanksi hukum
4. Pengawasan
bersifat menyeluruh yaitu melibatkan pengawasan Allah SWT dan manusia lainnya,
karean sumbernya dari-Nya.
Karena akhlak merupakan suatu keadaan yang melekat
dalam jiwa, maka perbuatan dikatakan akhlak jika terpenuhi syarat syarat
sebagai berikut :
1. Perbuatan
itu dilakukan secara berulang ulang. Jika seseorang melakukan perbuatan
tertentu hanya dilakukan sesekali saja, maka belum dapat disebut akhlak. Tetapi
ini baru disebut perilaku saja. Apabila perilaku ini dilakukan berulang kali
sehingga menjadi kebiasaan dalam dirinya, baru disebut akhlak.
2. Perbuatan
itu timbul dengan mudah tanpa berpikir panjang terlebih dahulu sehngga
berperilaku spontan. Misalnya, pekerjaan shalat. Orang orang yang berakhlak
baik dalam shalat akan melakukannya dengan mudah tanpa dipengaruhi oleh faktor
faktor diluar shalat.
Adapun hal hal yang
perlu dibiasakan sebagai akhlak yang terpuji dalam islam, antara lain;
- Berani dalam kebaikan, berkata benar dalam kebaikan serta menciptakannmanfaat, baik bagi diri maupun orang lain.
- Adil dalam memutuskan hukum tanpa membedakan kedudukan, status sosial ekonomi, maupun kekerabatan.
- Arif dan bijaksana dalam mengambil keputusan.
- Pemurah suka menafkahkan rezeki baik ketika lapang maupun sempit.
- Ikhlas beramal semata mata demi meraih ridho Allah SWT.
- Cepat bertobat ketika berdosa.
- Jujur dan amanah.
- Tidak berkeluh kesah dalam menghadapi masalah hidup.
- Penuh kasih sayang.
- Lapang
hati dan tidak balas dendam.12. Menjaga diri dari perbuatan yang menghancurkan kehormatan dan kesucian diri.
13. Malu melakukan perbuatan yang tidak baik.
14. Rela berkorban untuk kepentingan umat dan dalam membela agama.
Mengimplementasikan akhlak
islam
1. Akhlak
kepada Allah SWT
2. Akhlak
terhadap diri sendiri
3. Akhlak
terhadap keluarga
4. Akhlak
terhadap lingkungan
Mengkaji Al-quran
sebagai sumber ilmu islam
Al-quran pertam kali
turun di Bulan Ramadhan, berfungsi untuk menjadi petunjuk hidup bagi manusia
dan penjelasan penjelasannya, serta membedakan antara yang benar dan sesat.
Pengertian Al-quran
secara bahasa, Al-qur’an akar dari kata qara’a yang berarti membaca, sesuatu
yang dibaca. Membaca dimaksud adalah membaca huruf huruf dan kata kata antara
satu dengan lainnya.
Secara istilah Al-quran
didefinisikan dalam ragam pandangan yang dilatar belakangi oleh bidang ilmu
masing masing. Ada dua kelompok besar yang ahli dalam Al-quran tetapi mempunyai
perspektif ilmu yang berbeda, yaitu ilmu kalam dan ilmu fiqih. Menurut ahli
kalam Al-quran adalah kalam Allah yang bersifat qadim bukan makhluk, dan bersih
dari sifat sifat yang baru dan lafal lafalnya bersifat azali yang
berkesinambungan tanpa terputus putus, tetapi ada sebagian kecil ahli kalam
yang mengatakan Al-quran bersifat hadis atau baru dan makhluk. Sedangkan,
menurut ahlu fikih, Al-quran adalah kalam Alla yang mengandung kujizat yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, yang ditulis dalam bentuk mushaf
berdasrkan penukilan secara mutawir dan dianggap ibadah bagi yang membacanya. Menurut
Al-quran sendiri, Al-quran adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad Saw, melalui Malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya. (QS. Asy-Syu’ara[26];
192-195). Kesimpulan berdasarkan uraian diatas, kita dapat mendefinisikan
Al-quran yaitu wahyu Allah Swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, yang
ditulis dalam bentuk mushaf berdasarkan penukilan secara mutawir.
Pengertian wahyu,
setelah memahami Al-quran sebagai wahyu Allah yang tertulis, sekarang pemahaman
akan ditarik ke tatanan yang lebih abstrak yaitu apa yang dimaksud dengan wahyu
itu sendiri. Wahyu menurut bahasa adalah isyarat yang cepat atau segala yang
kita sebut kepada orang lain dan untuk diketahui. Sedangkan menurut istilah
wahyu adalah nama bagi sesuatu yang dituangkan dengan cepat dari Allah ke dalam
dada nabi nabi-Nya, sebgai dipergunakan juga untuk lafazh Al-quran. Menurut petunjuk
Al-quran sendiri, istilah wahyu sendiri memiliki pengertian yang berbeda beda
bila dikaitan dengan pemahaman bahasa manusia. Wahyu adalah isyarat, ilham,
perintah, bisikan dan bisikan dalam sukma. Nama nama Al-quran antara lain; Al-quran, Al-kitab. Al-firqan, Al-dzikra,
Al-tanzil, nama nama Al-quran tersebut menunjukan pada yang satu, yaitu
Al-quran dan Al-qarim. Metode memahami Al-quran yaitu terjemah, tafsir dan
takwil.
Al- hadis sebagai
sumber ilmu islam. Penegertian al sunnah dan al hadis. Secara luhawi, al-
sunnah adalah jalan, perjalanan. Jika diungkapkan untuk menjalaninya, berarti
aku melakukan untuk kalian sunnah, maka ikutilah. Rasulullah bersabda :
“ Barang siapa
melakukan suatu sunnah yang baik maka ia akan memperoleh pahalanya dan pahala
orang orang yang melakukannya, dan barang siapa suatu sunnah yang bruk maka ia
akan menerima dosa dan dosa orang orang yang mengikutinya” (H.R. Muslim)
Secara istilah, sunnah
ditinjau dalam kajian ilmu yang berbeda beda, seperti pakar hukum atau ushul
fiqh. Pakar hadis menyebutkan, al-sunnah adalah segala sesuatu yang datang
Rasulullah Saw, atau segala sesuatu yang dinisbahkan kepada Nabi baik ucapan,
perbuatan, atau taqrir (ketetapan) baik sifat fisik maupun psikis, setelah
beliau diangkat menjadi Rasul atupun sebelum. Menurut pakar fikih, al sunnah adalah
segala ucapan, perbuatan Rasul yang berkaitan dengan hukum, baik wajib, haram,
atau mubah. Ucapan dan perbuatan Nabi yang tidak berimplikasi pada ketetapan
hukum, tidak termaksud al sunnah. Karena segala sesuatu harus berkaitan dengan
hukum, maka sebelum masa kerasulan tidak termaksud al sunnah.
Pengertian al –Hadis, menurut lughawi. Al- hadis
adalah sesuatu yang baru. Dikatakan baru karena hadis ada bersamaan dengan
diangkatannya Nabi Muhammad menjadi Rasulullah ta’ala. Kedudukan Rasul
termaksud baru, walaupun isi ajaran Rasulullah Saw, tidak semuanya baru. Menurut
istilahi, al hadis adalah perkataan, perbuatan, dan taqrir Nabi Muhammad Saw,
yang sudah tertulis. Sebelum tertulis kita sebut saja al sunnah, tetapi setelah
al sunnah tersebut diriwayatkan oleh para sahabat dan generasi selanjutnya
secara bersambung, itulah hadis. fungsi al hadis, seorang muslim tidak hanya
menggunakan Al-quran, tetapi ia juga harus percaya pada al-Hadis sebagai sumber
hukum, sumber ilmu dan sumber peradaban. Al-quran sendiri memerintahkan kita taat kepada Allah dan taat kepada
Rasul-Nya. Taat kepada Allahadalah mengikuti perintah yang tercantum dalam
Al-quran sedangkan taat kepada Rasulullah adalah mengikuti al-Hadis.
Adapun
hubungan antara Al-quran dengan al-Hadis adalah sebagai berikut :
1. Al
hadis menguatkan hukum yang ditetapkan Al-quran
2. Al
hadis memberikan rincian terhadap pernyataan Al-quran yang bersifat global.
3. Al
hadis sebagai sunnah Nabi Saw, menurut wujud konkret pelaksanaan hukum
ketetapan dari spirit Al- quran.
Macam macam al –Hadis
Dari segi kuantitas ;
hadis mutawir, hadis ahad, dan hadis masyur
Dari segi kualitas ;
hadis shahih, hadis hasan, dan hadis dhaif.
Menghidupkan ijtihad
dalam pengembangan ilmu
Pengertian ijtihad,
pada dasarnya kata ijtihad artinya bersungguh sungguh. Kata ijtihad hampir sama
dengan kata jihad yang artinya berjuang . Tetapi kedua istilaah tersebut
berkembang membentuk konsep sendiri sendiri.
Orang yang melakukan
ijtihad disebut mujtahid. Ijtihad adalah mengerahkan segenap kemampuan
intelektual dan spiritual untuk mengeluarkan hukum yang ada dalam Al-quran atau
al-Sunnah, sehingga hukum tersebut dapat diterapkan dalam lapanganaaaaaaa
kehidupan manusia sebagai solusi atau persoalan persoalan umat. Sukar tidaknya
masalah yang dihadapi tergantung kepada tinggi rendahnya kualitas intelektual
dan spiritual seorang mujtahid.
Syarat dan sifat
mujtahid
Syarat adalah ketentuan
formal yang harus terpenuhi seluruhnya oleh seorang mujtahid. Jika salah satu
syarat tidak terpenuhi, maka tidak sah (gugur) aktivitas ijtihadnya. Sedangkan
sifat adalah kepribadian yang idealnya dimiliki oleh seorang mujtahid untuk
sempurnanya hasil ijtihad.
Syarat syarat mujtahid
menurut pendapat yusuf al qadharwi
1. Memahami
Al-quran
2. Memahami
Sunnah Rosul
3. Menguasai
bahasa Arab
4. Mengetahui
masalah masalah hukum yang telah ijma
5. Menguasai
ilmu ushul fiqh, terutama metode qiyas dan ijma
6. Memahami
maksud dan kehidupan sekitarnya dan,
7. Memiliki
sikap adil dan takwa
Yang menjadi persyaratan diatas
adalah para mujtahid yang berprofesi sebagai pakar menyusun pedoman keputusan
hukum yang hasilnya disajikan kepada masyarakat umum. Persyaratan yang berat
ini dimaksudkan agar menghasilkan standar mutu yang dapat dipertanggungjawabkan
kepada publik.
Alam semesta sebagai ayat kauniah
Tujuan mengkaji alam semesta, bertujuan untuk
mengetahui peta kehidupan manusia. pengetahuam ini dapat membantu memahami
lebih baik situasi zaman kita sekarang ini. Kita berharap dapt melihat
kemungkinan peranan kita. Ada 3 macam alam semesta yaitu : alam shahadad,
ghaibah, dan akhirat.
Alam semesta dan Al-quran saling menjelaskan.
Al-quran berbicara tentang alam semesta. Ayat ayat
Al-quran yang membicarakan alam umumnya berkaitan dengann dorongan agar manusia
menggunakan akal, memikirkan apa yang terdapat dialam tersebut. Berikut ini
beberapa poin yang akan dibahas, antara lain :
1. Alam
diciptakan secara rapi, seimbang dan sempurna
2. Semua
yang ada dialam muslim dan bertasbih
3. Semua
alam bergerak menurut hukum dan ukurannya
4. Semua
yang ada di alam berpasangan
5. Alam
mengandung seni aritistik
6. Belajar
pada alam
Kelebihan
dari buku pendidikan agama islam “ arah baru pengembangan ilmu dan kepribadian
di perguruan tinggi
Buku ini berisi sembilan bab yang dibahas secara
detail dan terperinci sehingga setelah membaca buku ini mahasiswa menemukan
jawaban jawaban dari pertanyaan didirinya. Buku ini sesuai dengan perkembangan
kurikulum mata kuliah PAI di perguruan tinggi. Materi PAI dibahas secara
analitis dan komprehensif dikaitkan dengan kasus kasus yang sering dihadapi
oleh umat manusia. Misalnya tentang ukuran kebenaran agama, banyak yang salah
paham. Pemahaman tentang takdir banyak yang keliru. Buku ini menjelaskan
masalah rumit secara tegas dan gamblang. Hasil pembahasan ini memetakan dasar
dasar pengembangan ilmu dan keprbadian seorang ilmuwan muslim sejati.
Kelemahan
dari buku pendidikan agama islam “ arah baru pengembangan ilmu dan kepribadian
di perguruan tinggi
Kelemahan dari buku hanya terletak dari penulisannya
karena banyak tanda bacaan yang kurang tepat yaitu tanda titik (.) dan
tandakoma (,).